BERPIKIR KOMPUTASIONAL

  


BERPIKIR KOMPUTASIONAL

   A.Pola Berfikir

   Bayangan atau imajinasi yang terlintas dalam benak otak itulah yang disebut dengan ide. kemampuan melahirkan ide-ide tidak dimiliki oleh setiap orang,karena tingkat kecerdasan,intuisi, dan daya analisis permasalahan juga berbeda-beda.

Sebaiknya ide atau gagasan dapat memberikan manfaat, antara lain;

  • Dapat menjadi solusi alternatif pemecah masalah.
  • Memberikan peran aktif dan positif bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain.
  • Melahirkan konsep dan dinamika baru dalam hal teknologi, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Membuat trobosan baru yang dapat membantu masyarakat.
  • Mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru.
  • Memberikan contoh dan teladan bagi orang lain.
  • Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, agama, dan norma-norma sosial kemasyarakatan.
Simulasi dalam otak tersebut bisa dikategorikan sebagai berpikir logis dan sistematis sehingga memunculkan ide atau gagasan tentang pemecahan masalah,yang kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan kode program yang dapat dikompilasi.

    B. Pernyataan dan Logika Proposisi
 
     Salah satu jenis pernyataan yang dapat dijadikan acuan dalam komputasi adalah proposisi, yang mengandung pengertian metode untuk menyatakan sesuatu secara utuh sehingga dapat di nilai apakah pernyatan tersebut benar, salah, di setujui, ditolak, diterima, atau disangkal validitasnya. Dalam pernyataan, logika proposisi dapat di identifikasi berdasarkan empat elemen penting, yaitu sebagai berikut.

a. Subjek merupakan konsep yang menjadi aktor utama dalam pernyataan, meliputi benda, objek tempat, kejadian, orang, peralatan, dan lainnya.

b. Predikat adalah istilah perlakuan atau tindakan yang di lakukan atau di kenakan pada subjek.

c. Kopula merupakan kata kerja (verba) yang menjadi penghubung antara subjek dan predikat dalam sebuah pernyataan.

d. Kuantor merupakan bagian dari pernyatanaan yang penulisannya di sesuiakan dengan kebutuhan, dengan tujuan untuk mengumbah frasa pernyataan umum menjadi tertutup dalam rangka  mempertegas makna yang di sampaikan.

 C. Logika Matematika

Dalam ilmu matematika juga dikenal teknik logika. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu matematika tidak sebatas pada penghitungan antara dua atau lebih bilangan saja. Adapun kalimat terbuka adalah jenis kalimat yang masih di perlukan pengujian untuk menentukan benar atau salahnya. Perhatikan contoh pernyataan berikut.

a. 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia (contoh pernyataan benar).

b. Monitor berfungsi mencetak kertas (contoh pernyataan salah);.

Dalam logika matematika, terdapat 5 istilah yang sering di gunakan yaitu, negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.

D. Metode Penalaran

  Penalaran adalah proses menyimulasikan ide tersebut dalam otak untuk di analisis, di timbang, dan di uji secara mendalam. Metode penalaran manusia dapat di kategorikan menjadi 3 jenis, yaitu

1. Deduktif adalah metode penalaran yang di fokuskan untuk menggalih informasi-informasi secara          umum, kemudian di rangkum menjadi simpulan secara khusus.

2. Induktif adalah metode penalaran yang bertolak belakang dengan deduktif. Pengambilan simpulan di   lakukan dengan mempelajari dan menganalisis pernyataan-pernyataan secara khusus atau sepesifik        menjadi bersifat umum.

3. Abduktif adalah metode penalaran yang di lakukan dengan mengambil salah satu opsi argumentasi    atau alasan yang di anggap mendekati  kebenaran dari beberapa pilihan argumentasi.


E. Logika Penalaran Inferensi

1. Konsep inferensi dari istilah bahasa inggris,yaitu inference yang mengandung arti penyimpulan.         Kata kerja penyimpulan sendiri memiliki makna tindakan membuat simpulan atau konklusi. Jika             diterjemahkan secara luas, inferensi adalah mekanisme pembuatan simpulan atau klonkusi                       berdasarkan satu atau lebih proposisi.

2. Kebenaran Argumen merupakan kumpulan pernyataan dengan bagian akhir dari pernyataan tersebut   dapat dikategorikan sebagai konklusi.

3. Jenis inferensi berdasarkan jumlah Premis, dapat di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
    
        a. immediate inference atau inferensi langsung.

        b. mediate inference atau inferensi tidak langsung.

4. Metode inferensi terdapat 4 cara yang dapat di gunakan, yaitu modus ponens, modus tollens, modus   penambahan disjungtif, dan modus penyederhanaan konjungtif.


  F. Logika Konversi Bilangan

 1.Jenis dan Format Bilangan pada umumnya, bilangan yang dikenal kombinasi dari angka 0 sampai 9. Angka-angka tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis bilangan,mulai dari bilangan biner,ternary,desimal hingga heksadesimal.

2. Teknik Konversi Bilangan, Konversi adalah mengubah bentuk atau dapat dikatakan teknik mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lainnya ,dengan tetap memiliki arti dan nilai sama. Teknik konversi bilangan sering digunakan dalam penghitungan kebutuhan jaringan,dari desimal ke bentuk biner.


  G. Berpikir Algoritme
 Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan cara menerapkan model ilmu komputer (informatika)Dengan demikian, berpola pikir runtut,teratur,detail,jelas,serta memiliki nilai input dan output yang dihasilkan dalam memecahkan suatu permasalahan. Metode ini sering dikenal dengan istilah berpikir algoritmik, yaitu seolah-olah melakukan  penalaran yang mirip dengan cara kerja komputer.

Komentar